Kebijakan Sholat Berjama’ah
November 22, 2017Debat Terbuka Calon Presiden Mahasiswa
December 12, 2017 Hari Sabtu/29 Juli 2017 yg lalu, saya menghadiri acara HBH keluarga Mabrur yg diadakan di Aula Ma’had Al-Qur’an Institut PTIQ (Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an) di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Kenapa HBH diadakan di PTIQ..? ya, karena antara Mabrur dan PTIQ sedang terjalin kerjasama muamallah..yaitu merintis berdirinya Pusat Kajian Ilmiah di PTIQ, pelayanan kesehatan mahasiswa PTIQ..dan pemberian beasiswa dari Mabrur untuk “muallaf” yg kuliah di PTIQ…
Mabrur adalah komunitas alumni ITB‘77 yg sewaktu kuliah dulu aktif berinteraksi dan berjamaah di Masjid Salman ITB.. Setelah sekian lama berpisah dan berkarya di bidang ilmunya masing2..kini mereka kembali “ngariung”..merajut kembali tali silaturakhim dan membangkitkan “ghirah” utk bermuamallah secara berjama’ah. Beberapa tahun terakhir ini, berbagai kegiatan muamallah telah dilakukan Mabrur utk kemanfaatan umat..antara lain program Q‘77 dalam rangka membendung upaya pemurtadan di daerah pelosok DIY, program utk membebaskan kaum dhuafa dari jerat rentenir dan pemberdayaan pemuda di Subang, program beasiswa utk muallaf, dsb…
Dalam kegiatan muamallah tsb Mabrur juga bersinergi dgn lembaga lain seperti Dewan Masjid Indonesia (DMI)-DKI dan Univ Muhammadiyah Jkt (UMJ) utk pengurusan IMB masjid2 di DKI..dgn Ponpes Sidogiri di Jatim utk penyediaan air bersih..dgn Ponpes Cipasung di Jabar utk pendidikan..dgn PTIQ (spt uraian di atas), dsb. Sebagai nara sumber dalam HBH kali ini, semula adalah Prof. Dr. Amany Lubis, MA.. Beliau adalah Guru Besar UIN Jakarta dan Ketua Umum al-Majlis al-‘Alamy li-l ‘Alimat al-Islamy.. Namun di saat2 terakhir, beliau terkendala dalam perjalanan pulang dari sebuah seminar di London sehingga tdk bisa hadir di HBH ini. Untunglah di Mabrur ada Kyai yg mumpuni dan sangat disegani.. Sosok yg sederhana, jujur, santun dan rendah hati..yg “dituakan” dan selalu menjadi panutan bagi temen2 Mabrur seluruhnya.. Siapakah dia..??
Dia adalah KH. Drs. Abd. Chobir, MT..sosok yg saya kagumi sejak pertama kali saya kenal 40 th yg lalu, yg ke-tawaddu’annya tdk berubah sampai saat ini.. Bagi saya beliau adalah sosok yg unik tapi istimewa.. Loh kenapa..?? Kenapa unik..?? Ya, Kang Chobir ini dibesarkan dilingkungan pesantren “tarekat” di kampung kecil di Tulungagung, ayahnya seorang guru tarekat (mursyid).. Oleh karena itu masa SD s/d SMA dihabiskannya dgn pendidikan pesantren, dgn harapan nantinya akan meneruskan pesantren yg telah dirintis oleh ayah, kakek, dan buyutnya. Setelah lulus SMA, dia dititipkan di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak Yogyakarta.. Namun di Krapyak dia malah ikut test masuk SKALU di UGM, dan akhirnya malah diterima di ITB angkatan 77.. Di ITB dia menyelesaikan kuliah S-1 nya di Fisika, dan S-2 nya di jurusan Elektro.. Woow anak pesantren tapi lulusan ITB..unik bukan..??
Lantas kenapa istimewa..?? Ya, karena dia menguasai ilmu Allah secara paripurna..ilmu “kauliyah” dan ilmu “kauniyah” sekaligus.. Dari pesantren dia kuasai ilmu yg sumbernya Al-Qur’an dan Hadist..sementara dari ITB dia kuasai sience & teknologi..istilah pak Habibie waktu itu..”Imtak & Iptek” nya manteb tenan.!! Kurang opo maneh bro..?? Kenapa saya kagum sama dia..?? Ya, karena suara emasnya..dia kerap jadi muadzin ketika waktu shalat tiba..dan karena bacaan Al Qur’an nya fasih dan merdu, maka dia sering diminta mengimami shalat di masjid Salman ITB.. Tapi sebetulnya bukan hanya itu, bagi sy ilmu kauliyahnya telah mencapai “maqom hakikat”..peringkat yg sangat tinggi. Rupanya harapan orang tuanya terkabul, akhirnya Kang Chobir mengelola pondok pesantren tapi bukan di Tulungagung, melainkan di Cipasung..kok bisa.? Ya, takdir Allah membawa dia menikahi putri KH. Ilyas Ruhiat, kyai kharismatik Pengasuh Ponpes Cipasung yg menjadi Rais Aam PBNU (1994-1999), saat Gus Dur sbg Ketua Tanfidziyahnya…
Nah, dgn berbekal Imtak & Iptek itulah maka pd th 1997 Kang Chobir mendirikan Sekolah Tinggi Teknologi Cipasung (STTC).. Saat ini alumni STT Cipasung sudah tersebar di masyarakat..ada yg jadi Wakil Bupati, anggota DPR, PNS, konsultan sukses, wiraswasta, dll.. Saluut bro..!!! Terus terang saya jadi penasaran..apa sih yg akan dipaparkan oleh Kyai Chobir dalam HBH ini..?? Makanya saya langsung pasang muka serius..panteng terus tuh wajah dia..sembari nyimak apa yg akan keluar dari lisannya.. Haddeuhh..sok serius pulak nih awak. Kyai Chobir menyampaikan 3 nasehat Sayyidina Ali bin Abi Tholib yg dia kutip dari Kitab Nasha’ih al-‘Ibad, karya Imam Nawawi Al-Bantani sbb:“Kun indallah khair alnaas wakun indalnafs sharalnaas wakun indalnaas rajulaan min alnaas” yg artinya:”Jadilah manusia paling baik di sisi Allah, jadilah manusia paling buruk dalam pandangan dirimu, jadilah manusia biasa di hadapan orang lain”.. Nasehat yg sungguh sangat bernas..Subhanallah..!!!
Nasehat ini sangat dalam maknanya..ibarat tombak yg langsung menembus qolbu nurani.. Ya, hakikatnya manusia itu lemah, banyak lupa dan sering melakukan kesalahan..shg kita hrs selalu memperbaiki diri agar menjadi lebih baik.. intinya kita hrs selalu “introspeksi”..!!! Nah dgn menganggap diri paling buruk, maka tdk ada pilihan bagi kita selain hrs memperbaiki diri.. Sebagai manusia yg biasa2 saja, maka tdk ada yg patut disombongkan kpd orang lain..dan hanya di sisi Allah sajalah kita berharap menjadi org yg paling baik.. Ya kita hanya perlu menjadi org baik di mata Allah..bukan di mata manusia..!!!
Terkait dgn nasehat ini, Imam Nawawipun mengutip pandangan Syekh Abdul Qadir Jailani (Sulthonul Auliya), untuk memudahkan para pembacanya dalam memahami nasehat Sayyidina Ali tsb. Syekh Abdul Qadir Jailani berkata:“Bila engkau bertemu dgn seseorang, hendaknya engkau memandang dia itu lebih utama daripada dirimu dan katakan dalam hatimu:”Boleh jadi dia lebih baik di sisi Allah daripada diriku ini, dan lebih tinggi derajatnya”…
Bila dia orang yg lebih muda umurnya daripada dirimu, maka katakanlah dalam hatimu:”Boleh jadi org ini belum banyak berbuat dosa kpd Allah, sedangkan aku telah banyak berbuat dosa, maka tidak diragukan lagi kalau derajat dirinya jauh lebih baik daripada aku”. Bila dia orang yg lebih tua, maka hendaknya engkau katakan dalam hati: “Orang ini telah lebih dulu beribadah kpd Allah daripada diriku”.. Jika dia org yg ‘alim, maka katakanlah dalam hatimu:”Orang ini telah diberi oleh Allah sesuatu yg tidak bisa aku raih, telah mengetahui apa yg tidak aku ketahui, dan telah mengamalkan ilmunya”. Bila dia orang yg bodoh, maka katakan dalam hatimu:”Orang ini durhaka kepada Allah karena kebodohannya, sedangkan aku durhaka kepada-Nya, padahal aku mengetahuinya”. Bila dia org yg kafir, maka katakan dalam hatimu:”Aku tidak tahu, bisa jadi dia akan masuk Islam, lalu menyudahi seluruh amalannya dengan amal shalih (husnul khatimah)..dan bisa jadi aku terjerumus menjadi kafir, lalu menyudahi seluruh amalanku dengan amal yg buruk (su’ul khatimah)”.. Sungguh luar biasa nasehat ini.. Loh kok gitu..??
Ya, hanya orang yg jiwanya bersih yg bisa menjalankannya.. Coba lihat..bukankah kita suka memandang rendah org yg lebih muda dari kita:”Ah dia kan masih ingusan..gue kan udeh makan asam-garam”.. Kalau ketemu org bodoh, langsung deh nongol sombongnya:”Cih dasar bodoh loe..gue donk banyak titel-nye”. Apalagi kalau ketemu orang kafir, bawaannya langsung men-judge:”Ah dia sih pasti masuk neraka..sdg gue sih kayak2nya surga udah ditangan”.. Duuuh..emangnya surga milik nenek moyangnya.??? Ya, kebanyakan kita kan hatinya masih kotor..masih suka pamer (riya’), berbangga diri (ujub), merendahkan org lain, bahkan sombong dgn kelebihan kita (lebih pinter/kaya/kuasa dll).. Kitapun masih suka iri/sirik melihat kelebihan org lain.. Daaan..yg paling sering nih, nganggep diri kita yg paling benar..org lain salah semua.. Tul nggak..???
Nah, karena masih berhati kotor..makanya kita hrs selalu “introspeksi” dan berusaha membersihkan diri dari segala kotoran/penyakit hati..gimana caranya..?? Dengan selalu mengingat Allah SWT..ya, dzikir se-banyak2nya..krn dengan berdzikir hati kita menjadi tenang..(Ref.: QS. Ar Ra’d: 28). Dan ingat..hanya jiwa yg bersih dan tenanglah (qolbun salim) yg akan dipersilahkan Allah memasuki surganya, sesuai firman-Nya dalam QS. Al Fajr:27-30:”Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yg puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba2-Ku. Masuklah ke dalam surga-Ku”.. Subhanallah..!!!
Wallahu a’lam bish-shawab,
Ditulis Oleh Nur Hasan Ahmad