Cipasung – Jum’at, 31 Januari 2020 adalah hari yang sangat penting bagi nahdlatul ulama, dimana pada tanggal 31 januari adalah awal berdirinya NU. Nahdlatul Ulama berdiri sejak tahun 1926 dan sekarang sudah mencapai usia ke 94 Tahun. Disamping itu, tangggal 31 januari juga adalah hari dimana guru besar cipasung, almarhum KH. Moh. Ilyas Ruhiat dilahirkan, tepatnya pada tanggal 31 januari tahun 1934. STT Cipasung kali ini melakukan peringatan dengan melaksanakan kegiatan khataman al-Qur’an untuk memperingati hari jadi NU yang ke 94 tahun sekaligus memperingati hari lahir almarhum KH. Moh. Ilyas Ruhiat
pengajian rutin STT Cipasung sekaligus memperingati hari lahir NU dan Lahirnya KH. Moh. Ilyas Ruhiat
Kegiatan pengajian ataupun khataman al-Qur’an sebenarnya sering dilaksanakan selama satu minggu sekali di STT Cipasung yang sering dilaksanakan setiap hari jum’at. Namun dikarenakan ini adalah hari jum’at dan bertepatan di tanggal 31 januari, seluruh mahasiswa/wi STT Cipasung,Staff dan dosen memperingati hari jadi NU dan hari lahir almarhum KH. Moh. Ilyas Ruhiat di mesjid STT Cipasung.
Kegiatan pengajian atauupun khataman Al-Qur’an seperti biasa dilaksanakan seperti biasanya, namun diakhirnya berbeda untuk khataman al-Qur’an kali ini, biasanya setelah melaksanakan kegiatan khataman, mahasiswa STT Cipasung khususnya tiap angkatan diberi jatah untuk perwakilan melaksanakan kultum setiap minggunya, namun kali ini bukan mahasiswa tapi ketua STT Cipasung yaitu Drs. H. Abdul Chobir, M.T. yang melakukan kultum dikegiatan khataman al-Qur’an ini, seklaigus memperingati hari lahirnya NU dan lahirnya almarhum KH. Moh. Ilyas Ruhiat.
pemotongan tumpeng oleh Drs. H. Abdul Chobir, M.T
Drs. H. Abdul Chobir, M.T. bercerita tentang berdirinya NU (Nahdlatul Ulama) dari awal pendiriannya yaitu pada tanggal 31 januari 1926 sampai saat ini. dan juga berbicara tentang sosok guru besar cipasung yaitu KH. Moh. Ilyas Ruhiat yang sama lahirnya yaitu pada tanggal 31. Beliau adalah seorang rais di nahdlatul ulama pada tahun 1994. Beliau dipilih karena beliau adalah sosok yang tawadhu dan tidak condong ke kiri dan ke kanan, makanya pada saat pemilihan untuk menjadi rais islam di nahdlatul ulama, banyak suara yang memilih beliau untuk menjadi rais islam di nahdlatul ulama.
prosesi pemotongan dan pemberian tumpeng, (kiri, Drs. H. Abdul Chobir, M.T dan kanan bapak Hamka Surya Nugraha, S.T.P
Drs. H. Abdul Chobir, M.T. juga berpesan kepada kita sebagai santrinya agar senantiasa menjaga nama baik dari cipasung, khususnya para kiyai yang telah menjunjung tinggi nama cipasung, sehingga bisa memberikan manfaat yang bisa dinikmati oleh kita sampai saat ini. setelah sesi dari kultum yang disampaikan oleh Drs. H. Abdul Chobir, M.T. yaitu prosesi pemotongan tumpeng. Pemotongan tumpeng dilakukan oleh Drs. H. Abdul Chobir, M.T. sebagai simbolis dari acara khataman al-Qur’an dan peringatan hari lahir NU dan hari lahir Almarhum K.H. Moh. Ilyas Ruhiat.